Rabu, 01 Desember 2010

0
IMAN DAN TUJUAN HIDUP SEORANG MUKMIN


Oleh: Ustadz Abu Ridha

“Dua yang paling utama: iman kepada Allah dan berguna bagi kaum muslimin. Dua yang paling buruk: menyekutukan Allah dan membahayakan kaum muslimin.” (Rasulullah Saw)

Iman kepada Allah dan mentauhidkan-Nya merupakan esensi Islam dan landasan bagi totalitas kehidupan manusia. Ia adalah pengakuan dan penyaksian akan keesaan Allah Swt sebagai prinsip tertinggi dari seluruh ciptaan, semua wujud, dan kehidupan.

Dengan iman dan tauhid tata kehidupan dibersihkan dari berbagai jenis keraguan yang menyangkut trandensi Tuhan dan keesaan-Nya; yang menyangkut tujuan hidup dan identitas peradaban; dan yang menyangkut seluruh nilai-nilai kehidupan. Tingkat dan ketinggian keimanan dan ketauhidan seseorang tergantung kepada tingkat ma'rifat, keyakinan, dan kesaksiannya bahwa "tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya".


0
PENGERTIAN FIQIH SIYASI

Fiqih: asal kata (mashdar) dari kata kerja lampau “Faquha” yang berarti “memahami”. Memahami perkara, berarti baik mengerti maksudnya. Fulanun laa yafqahu: Si fulan tidak mengerti dan tidak memahami. Fiqih: berarti faham dan pandai. Fiqih bukan berarti hanya mengerti, tetapi merupakan kefahaman mendalam yang mengharuskan menggunakan pikiran, menajamkan otak dan mencurahkan upaya maksimal dalam hal tersebut.
Fiqih dalam syara’ (Islam) tidak terdapat pada semua orang, tetapi suatu kelompok dari manusia yang memiliki kemampuan intelektual yang istimewa, memiliki tingkat keimanan yang tinggi, dan kebaikan yang istimewa.Allah Ta’ala berfirman:

"Telah Kami jelaskan dengan rinci ayat-ayat itu kepada kaum yang mengerti.” (Al-An’am: 98)
 

0
PRAKATA (PENDAHULUAN)

Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan, meminta ampunan, dan berlindung kepada-Nya dari berbagai kejahatan diri dan berbagai kejelekan amal perbuatan. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah Ta’ala maka tiada seorangpun yang menyesatkannya, dan siapa yang disesatkan maka tiada seorangpun yang memberinya petunjuk dan tidak akan mendapatkan penolong dan pembimbing selain Allah.
Shalawat dan salam mudah-mudahan senantiasa dilimpahkan kepada Rasul-Nya, pembawa rahmat dan nikmat bagi kemanusian secara keseluruhan. Mudah-mudahan Allah Ta’la ridha kepada para sahabat Beliau yang wajahnya terang cemerlang, serta orang-orang yang mengikutinya dengan baik hingga hari Kiamat.

Sesungguhnya melakukan studi terhadap pusaka yang ditinggalkan oleh Imam Hasan Al Banna perlu mendapatkan perhatian, terutama trkait fiqih politik (Fiqih Siyaasi) Beliau. Beliau merupakan seorang pembaru (mujaddid) abad keduapuluh tanpa perlu dipertentangkan. Beliau semasa hidupnya berpikir keras terhadap berbagai permasalahan dunia Islam dan terhadap keadaan ummat Islam, terutama masalah konspirasi terhadap negara Islam.

0
TABIAT MANHAJ AL-QUR'AN (1)

Ayat-ayat Al-Quran periode Mekah telah diturunkan kepada Rasulullah SAW dalam waktu tiga belas tahun, dengan mengemukakan satu persoalan saja. Ya, hanya satu persoalan yang tidak berubah-ubah; tetapi cara mengemukakan persoalan itu hampir tidak berulang-ulang. Gaya dan penyajian Al-Quran mengemukakan persoalan itu luar biasa sekali, sehingga tampak seolah-olah persoalan itu masih tetap baru, bagaikan sesuatu yang baru saja dicetuskan untuk pertama kali.

Ayat-ayat Al-Quran periode Mekah itu menyelesaikan suatu persoalan besar, suatu persoalan utama dan penting, suatu persoalan dasar bagi agama yang baru muncul itu yaitu persoalan aqidah, yang diterapkan di atas pijakannya yang terpenting KETUHANAN dan PENGABDIAN serta hubungan antara keduanya. Al-Quran periode Mekah mengarahkan hakikat ini kepada manusia sebagai manusia. Dalam hal ini, sama saja manusia Arab di zaman itu dengan manusia Arab di setiap zaman. Begitu pun dengan manusia bukan Arab di zaman itu dan zaman yang lain.

0
GENERASI QUR'ANI

Dakwah Islamiyah telah melahirkan satu generasi manusia, generasi sahabat Rasulullah SAW, Ridhwanullahi alaihim. Yaitu suatu generasi yang paling istimewa di dalam sejarah Islam dan sejarah kemanusiaan lainnya. Generasi itu tidak pernah muncul dan timbul lagi sesudah itu, walaupun terdapat juga beberapa pribadi dan tokoh tertentu di sepanjang sejarah, tetapi tidaklah lahir lagi segolongan besar manusia, di satu tempat yang tertentu pula, seperti yang telah muncul dan lahir di dalam generasi pertama dakwah ini.

Ini adalah satu fakta dan kenyataan yang tak terbantahkan yang di dalamnya mengandung nilai-nilai tertentu yang perlu kita perhatikan dan renungkan dengan sungguh-sungguh, agar dapat kita menyelami rahasianya. Al-Quran yang menjadi sumber dakwah ini masih berada bersama-sama kita. Hadis Rasulullah SAW dan petunjuk-petunjuk perjalanan hidup dan sirahnya yang mulia itu juga masih ada di samping kita. Keduanya juga telah ada bersama-sama dengan generasi yang terdahulu itu, tidak hilang oleh perjalanan sejarah dan tidak lapuk oleh perkembangan zaman; hanya diri Rasulullah SAW saja yang tidak lagi bersama kita sekarang. Inikah rahasia perbedaan antara generasi sahabat dengan generasi kita saat ini?

0
PETUNJUK JALAN YANG LURUS

Umat manusia sekarang ini berada di tepi jurang kehancuran. Keadaan ini bukanlah berasal dari ancaman maut yang sedang tergantung di atas ubun-ubunnya. Ancaman maut itu adalah satu gejala penyakit dan bukan penyakit itu sendiri.

Sebenarnya puncak dari keadaan ini ialah: bangkrut dan menyimpangnya umat manusia di bidang “nilai” yang menjadi pelindung hidupnya. Hal ini terlalu menonjol di negara-negara blok Barat yang memang sudah tidak punya nilai apa pun yang dapat diberinya kepada umat manusia; bahkan, tidak punya sesuatu pun yang dapat memberi ketenangan hatinya sendiri, untuk merasa perlu hidup lebih lama lagi; setelah sistem “demokrasi” nampaknya berakhir dengan kegagalan dan kebangkrutan, sebab ternyata ia sudah mulai meniru - dengan secara berangsur-angsur - dari sistem negara-negara blok Timur, khususnya di bidang ekonomi, dengan memakai nama sosialisme!

0
CEBISAN KENANGAN



ukhwah yang terbina persis sekuntum bunga
meski pun kini kita terpisah demi kasih-Nya
namun cebisan kenangan kita
sentiasa bermain di bayangan mata
detik waktu yg berlalu
menjadi memori kau dan aku


sewaktu kita bersama saling setia menimba ilmu
tanpa mengeal erti penat jemu
igatkah kau lagi
kita bersama memijak onak duri
ditanah gersang mengutip semangat suci
kini segalanya tersurat dalam sanubari


bersabarlah dengan ketetentuan-Nya
ada rahmat yg tersembunyi
bertemu berpisah kerana Allah


lumrah kehidupan insan beriman
moga saat nan indah
ku harap berulang lagi
 
BARISAN RABBANI | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog